Foto: Anggota Komisi II DPRD Bontang, Nursalam
“Pihak rumah sakit jangan seperti ini, membebankan biaya tes swab kepada penjaga, penunggu pasien yang dirawat,” ujar Nursalam
HABARKALTIM.CO.ID, Bontang – Anggota Komisi II DPRD Bontang, Nursalam menanggapi peraturan yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Kota Bontang terkait biaya tes swab yang harus ditanggung pihak keluarga atau penjaga pasien.
Menurut Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini hal tersebut bisa membebani pihak keluarga atau penjaga pasien, ia pun beralasan karena banyak warga mengeluh perihal pembebanan biaya bagi keluarga pasien yang akan menjaga kerabatnya yang sakit.
“Pihak rumah sakit jangan seperti ini, membebankan biaya tes swab kepada penjaga, penunggu pasien yang dirawat,” ujar Nursalam, Rabu (28/4).
Selain itu menurutnya, banyak keluarga pasien berasal dari kalangan tidak mampu yang masih menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Sehingga, pembayaran itu seharusnya dibebankan kepada pemberi aturan, RSUD Bontang. Sebagai bentuk pelayanan prima bagi warga kurang mampu.
“Pasien yang berasal dari keluarga tidak mampu gak jadi dirawat, karena kekurangan biaya. Ini harusnya menjadi tanggung jawab rumah sakit,” jelasnya.
Politisi dari partai berlambang pohon beringin itu pun meminta agar Wali Kota Bontang, Basri Rase, dapat memperhatikan hal tersebut. Agar pihak keluarga pasien tidak diberatkan dengan adanya biaya seperti itu.
“Misalnya biaya tes dikucurkan dengan harga Rp200 ribu per orang dan menjaga 2 orang. Ditambah lagi menebus obat, jumlahnya sudah Rp400 ribu,” ujarnya.
Kendati begitu ia menyetujui adanya tes swab bagi keluarga penunggu pasien. Akan tetapi menggunakan anggaran rumah sakit maupun APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). (adv/shl/iqb)
.){kind=link}