Foto: Anggota DPRD Bontang Muhammad Irfan
HABARKALTIM.co.id, Bontang–Kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Cabang yang terletak di Komplek Halal Square Kelurahan Api-Api, Kota Bontang disambangi Anggota DPRD Kota Bontang Muhammad Irfan.
Tujuan kunjungan tak lain adalah untuk menggelar reses masa sidang II tahun 2021, dipilihnya organisasi pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang perekonomian itu sebagai lokasi reses, Irfan mengatakan dirinya ingin menampung aspirasi dari pengusaha lokal di Kota Bontang.
Dari reses tersebut aspirasi yang disampaikan soal perusahaan dari luar yang beroperasi di Kota Taman tanpa berkoordinasi dengan orang lokal atau pengusaha lokas.
“Mereka mengeluh karena banyak perusahaan dari luar yang beroperasi di Bontang tanpa melibatkan pengusaha lokal,” ujar Irfan, Kamis (1/4/2021).
Dari aspirasi itu Irfan akan mendorong agar Pemerintah Bontang di bawah kepemimpinan Basri Rase-Najirah agar menerbitkan Perwali tentang Perlindungan Pengusaha Lokal.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengakui bahwa dirinya pernah mendapat peraturan tersebut saat melakukan keunjungan kerja ke Bojonegoro, Jawa Timur beberapa waktu lalu dan di sana peraturan itu terbukti dapat memaksimalkan peran pengusaha lokal dalam melakukan pekerjaan di daerahnya sendiri.
“Saya pernah ke Bojonegoro, pengusaha lokal di sana sangat terbantu dengan adanya Perwali tentang Perlindungan Pengusaha Lokal,” ujarnya.
Irfan pun menegaskan, bahwa aspirasi tersebut bukannya anti pada pengusaha luar. Namun, lebih kepada kerjasama antara pengusaha lokal dan dari luar. Selain itu, Perwali tersebut dianggapnya dapat diselaraskan dengan Perwali Kota Bontang mengenai perlindungan tenaga kerja.
“Perlindungan tenaga kerja kan sudah ada, sisa pengusaha lokal yang perlu untuk diperhatikan,” pungkasnya.
Ucapan terima kasih pun disampaikan Ketua Kadin Bontang Herman Saribanong karena sudah menerima aspirasi para pengusaha lokal. Menurutnya selama ini pekerjaan yang ada di Bontang banyak dikerjakan orang luar tanpa melibatkan pengusaha lokal.
“Terima kasih sudah mendengar aspirasi kami, semoga bisa diperjuangkan agar bisa mengangkat kesejahteraan para pengusaha lokal,” ujarnya.
Menurutnya, para pengusaha lokal tersebut tidak anti dengan para pengusaha dari luar. Tapi selama beberapa tahun terakhir, pengusaha dari luar yang datang ke Bontang kadang tidak memperhatikan kepentingan pengusaha lokal.
“Kami tidak anti pengusaha dari luar, tapi paling tidak mereka bisa koordinasi dengan para orang lokal agar saling bisa bekerjasama,” pungkasnya. [adv/shl/abe]
