26.6 C
Samarinda
Kamis, Juli 25, 2024

Nissan Tutup Pabrik di Indonesia, Penjualan Tetap Ada

Must read

habarkaltim.co.id, Balikpapan–Nissan Motor Co., Ltd dalam keterangan resminya melalui situs Nissan Global, Kamis (28/5/2020) resmi menutup pabrik perakitannya di Indonesia, imbas dari pandemi Covid-19 sehingga produsen otomotif terbesar kedua dari Jepang ini melakukan rasionalisasi biaya dan optimalisasi bisnis.

Selain pabrik perakitan di Indonesia Nissan juga menutup pabrik perakitannya di Barcelona, Spanyol. Dengan penutupan pabrik perakitan di Indonesia, Nissan menjadikan pabriknya di Thailand sebagai basis produksi tunggal di kawasan ASEAN dan pabrik di Sunderland, Inggris akan menjadi basis produksinya di kawasan Eropa.

Makoto Uchida, Kepala Eksekutif Nissan mennyampaikan bahwa “Nissan harus memberikan nilai bagi pelanggan di seluruh dunia. Untuk melakukan ini, kita harus membuat terobosan dalam produk, teknologi dan pasar tempat kita kompetitif. Ini adalah DNA Nissan. Di era baru ini, Nissan tetap berfokus pada orang, untuk menghadirkan teknologi bagi semua orang dan untuk terus mengatasi tantangan yang hanya bisa dilakukan oleh Nissan.” katanya dikutip dari Nissan Global.

Sales Head Nissan Balikpapan Johanes Sigit Permadi menyampaikan bahwa sampai saat ini pengaruh atas penutupan pabrik perakitan Nissan belum terasa pengaruhnya terhadap penjualan karena menurutnya layanan untuk penjualan tetap ada sehingga dealer-dealer tetap buka, yang terjadi adalah ada efisiensi pabrik.

“Penjualan tetap ada, dealer gak (tidak) tutup, cuma efisiensi pabrik,” ujarnya saat dihubungi oleh habarkaltim.co.id, Sabtu (30/5/2020).

Sigit menjelaskan model terbaru dari Nissan nantinya akan langsung diimpor (CBU) dari Thailand dan Jepang.

“Tinggal Livina aja yang diproduksi di Indo.. (Indonesia) nanti varian lain CBU dari thailand dan Jepang,” ujar Sigit.

Adapun untuk stok unit (mobil) dan pelayanan purnajual Sigit menyampakan bahwa itu hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena pelayanan akan tetap ada begitupun dengan ketersediaan spart part.

BACA  3 Pasien Positif Covid-19 Berasal Dari Balikpapan, Samarinda dan Kukar

“Kalo peminat banyak Indomobil pasti nyetok, gak perlu indent, tapi kalo peminat sedikit ya pasti stok sedikit. Tergantung demand aja, masalah stok unit dan sparepart tergantung permintaan customer aja,” ujar Sigit.

Sigit mengharapkan penjualan mobil di Indonesia jangan sampai di monopoli oleh dua merk saja, karena kalau itu terjadi yang dirugikan nantinya adalaj konsumen.

“Pesan saya ke customer begini, kalo sampe otomotif di Indonesia dimonopoli oleh dua merk, saya yakin konsumen bakal dapet barang jelek dengan harga yang tidak sesuai,” harap Sigit.

Editor: Abe

Facebook Comments
- Advertisement -spot_img

More articles

- Advertisement -spot_img

Latest article

google-site-verification=pw8c90OYKRwNc9SohygIVWrRC1FVcnRT_68_qOeWZYY