Habar Kaltim.co.id, Bontang–Diera perkembangan teknologi yang semakin cepat, pemerintah terus berinovasi mengikuti tren perubahannya terutama untuk kemudahan pelayanan kepada masyarakat, demi terwujudnya Smart City di era teknologi 4.0.
Anggota Komisi II DPRD Kota Bontang Bakhtiar Wakkang menyarankan pemerintah kota untuk bisa membuat sebuah aplikasi yang bisa mendata maupun memantau aktivitas terhadap jual beli pedagang tradisonal secara daring.
“Dapat dilaksanakan dan memudahkan dengan memanfaatkan teknologi tersebut, termasuk dapat meningkatkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bontang,” ujar Bakhtiar saat pembahasan progres pasar sementara dan pasar baru Loktuan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), beberapa hari lalu.
BW sapaan akrabnya menjelaskan bahwa pihaknya telah menyampaikan usulan tersebut kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kota Bontang dan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pasar agar bisa dikaji secara optimal.
Kepala Disperindagkop Kota Bontang menyambut baik program saran tersebut, dan rencananya aplikasi ini akan diterapkan di 3 pasar tradisional besar di Kota Bontang, diantaranya Pasar Citra Mas Loktuan, Pasar Telihan dan Pasar Taman Rawa Indah.
Adapun tujuan dibuat program aplikasi tersebut agar dapat melihat data real terkait aktivitas pedagang yang memiliki kios agar dapat terdata dengan baik.
“Program tersebut menghabiskan biaya Rp200 juta setelah kami melakukan kajian dan menjumlah totalnya,” ujar Asdar Ibrahim menambahkan.
Teknologi 4.0 atau lebih dikenal dengan Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan dan komputasi kognitif.
Industri 4.0 sendiri menghasilkan “pabrik cerdas”. Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat.[adv/shl/abe]