Foto: Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang Abdul Malik
HABARKALTIM.co.id, Bontang–Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang Abdul Malik menanggapi akan terjadinya krisis air bersih di Kota Bontang pada tahun 2026.
Menurutnya ada beberapa alternatif guna mencegah terjadinya hal tersebut, diantaranya adalah pemanfaatan bekas lubang tambang PT Indominco Mandiri (IMM) sebagai sumber air bersih.
“Hasil kunjungan Komisi III bersama Dinas PUPR dan Bapelitbang Provinsi Kaltim beberapa waktu lalu ke lokasi bekas lubang tambang itu bisa menjadi salahsatu opsi,” ujar Abdul Malik, Selasa (30/3/2021).
Krisis air bersih diprediksikan akan di alami Kota Bontang pada tahun 2026, berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Bontang untuk mencegah hal tersebut terjadi.
Lebih lanjut politis Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan bahwa Bapelitbang Kaltim bakal kembali meninjau lokasi tersebut guna meneliti seberapa besar potensi cadangan air serta faktor pendukung serta syarat lainnya.
Kemudian alternatif pencegahan yang lainnya adalah mengandalkan Waduk Marangkayu sebagai sumber air bersih yang akan memenuhi kebutuhan Kota Bontang.
Saat ini, perencanaan kebijakan itu masih berkutat di pembebasan lahan yang akan menjadi jalur pipa air menuju Kota Bontang.
“Paling tidak dua opsi itu yang sementara jadi pilihan terbaik,” ujarnya.
Disinggung mengenai pemanfaatan Waduk Suka Rahmat, Abdul Malik menjelaskan bahwa lokasi tersebut bukan untuk pemanfaatan sumber cadangan air. Melainkan, untuk penanganan banjir di Bontang.
“Kami juga sempat tanyakan soal Waduk Suka Rahmat untuk persediaan air. Tapi waduk itu difokuskan untuk penanganan banjir,” pungkasnya. [adv/shl/abe]