HABAR KALTIM, Balikpapan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan mengimbau masyarakat untuk memberikan perhatian lebih terhadap lokasi Pos Pemadam Kebakaran (Damkar) terdekat dari tempat tinggal mereka. Plt Kepala BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali, menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam memberikan informasi secepatnya kepada pos damkar terdekat guna meminimalisasi dampak dari bencana kebakaran.
Usman Ali menyampaikan imbauan ini setelah kejadian kebakaran di Jalan DI Panjaitan, Gunung Guntur, Balikpapan Tengah pada Kamis (9/11/2023). Dalam peristiwa tersebut, satu bangunan dua lantai yang digunakan sebagai tempat usaha berjualan kue hangus terbakar. Upaya pemadaman melibatkan 10 hingga 12 unit Damkar dan berhasil dipadamkan dalam waktu satu jam pasca laporan.
Ia mengajak masyarakat untuk segera melaporkan kejadian kebakaran kepada dinas lebih cepat dan mencatat nomor telepon pos-pos pemadam kebakaran terdekat. Dengan keterlibatan aktif masyarakat, proses koordinasi dengan BPBD atau pos-pos damkar dapat berjalan lebih efektif.
“Dengan mencatat (nomor telepon) pos pemadam kebakaran terdekat, maka prosesnya bisa menghemat waktu dan penanganannya bisa lebih cepat,” ungkapnya.
Beberapa pos damkar di Balikpapan yang dapat dihubungi, antara lain, Pos Damkar Wilayah Balikpapan Tengah di Jalan Meyjen Sutoyo, Pos Damkar Wilayah Balikpapan Utara di Jalan Soekarno Hatta, Kilometer 1,5, Pos Damkar di Jalan Adil Makmur, Kelurahan Baru Ilir, Balikpapan Barat, dan Pos Damkar Unit Pelaksana Teknis Bencana Daerah (UPTBD) di Jalan Ruhui Rahayu I, Kelurahan Sepinggan untuk wilayah Balikpapan Selatan.
Usman Ali menegaskan bahwa keterlibatan masyarakat dalam mencatat nomor telepon pos damkar terdekat akan menghemat waktu dan memungkinkan penanganan kebakaran lebih cepat. Selain itu, BPBD juga berkoordinasi dengan stakeholder lainnya, seperti Pertamina Health, Safety, Security and Environmental (HSSE) Fire Station, untuk meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan bencana kebakaran.
“Kami berharap adanya kerjasama dari semua pihak terutama dari SMK serta dunia kerja dan dunia industri untuk dapat berpartisipasi secara aktif dalam keberhasilan tracer study yang pada akhirnya akan menjadi rutinitas setiap tahun dan berkelanjutan di SMK,” tandasnya. (adv)
