HABAR KALTIM, Bontang – Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang, yang terletak di Jalan Ir Juanda, Kelurahan Tanjung Laut, Kecamatan Bontang Selatan, kini memiliki fungsi tambahan sebagai tempat penyimpanan alat khusus yang memungkinkan laporan kejadian gempa bumi dan potensi tsunami di seluruh wilayah Indonesia dan sekitarnya.
Alat ini merupakan milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang telah diserahkan ke Kantor BPBD Bontang. Kepala Pelaksana BPBD Bontang, Usman HM, melalui Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Ambo Sakka, menjelaskan bahwa alat tersebut dititipkan kepada mereka karena Kantor BMKG di Kalimantan Timur hanya memiliki satu lokasi, yaitu di Balikpapan. Oleh karena itu, BPBD Bontang dianggap sebagai lembaga yang mampu menangani situasi darurat sehubungan dengan bencana alam di wilayah Bontang.
“Karena Kantor BMKG di Kaltim hanya ada satu yaitu di Balikpapan, jadi mereka menitipkan ke kami alatnya sebagai lembaga yang menangani kebencanaan di Bontang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bontang, Usman HM, melalui Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Ambo Sakka saat dikonfirmasi.
Ambo menjelaskan bahwa alat tersebut memiliki peran penting dalam menyediakan informasi tentang kejadian gempa bumi. Alat ini mampu mengirimkan data terperinci mengenai lokasi, nama daerah, dan magnitudo gempa bumi. Ketika getaran gempa mencapai tingkat tertentu, ini dapat menjadi tanda potensial terjadinya tsunami.
Namun, Ambo menegaskan bahwa alat ini bukan merupakan sistem deteksi dini untuk gempa bumi. Sebaliknya, alat ini berfungsi untuk memberikan informasi setelah terjadinya gempa bumi. Dengan kata lain, alat ini memberikan laporan pasca-kejadian.
Selain alat informasi gempa, BMKG juga menyediakan alat pendeteksi curah hujan yang telah diinstal di berbagai lokasi di Kota Bontang. Menurut Ambo, alat ini sangat berguna bagi BPBD Bontang dalam menerima informasi tentang curah hujan di wilayah Kota Taman.
“Kami rutin menerima laporan cuaca dari BMKG. Ketika curah hujan tinggi terdeteksi, informasi ini sangat membantu kami dalam merencanakan langkah-langkah penanggulangan dan evakuasi di daerah-daerah yang rentan terkena banjir,” tambah Ambo. (adv)