HABAR KALTIM, Balikpapan – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni menjelaskan bahwa pengetahuan awal dan penanganan yang baik terhadap risiko bencana sangat penting untuk mendukung pertumbuhan investasi di daerah. Investasi yang masuk ke suatu daerah juga melibatkan pertanyaan terkait status kawasan, kerawanan, dan risiko bencana. Oleh karena itu, sosialisasi ini menjadi langkah awal untuk memahami dan mengatasi potensi risiko tersebut.
“Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, BPBD memegang peran penting dalam koordinasi, komando, dan pelaksanaan. Tri Fungsi BPBD di daerah ini perlu diperkuat,” tegas Sri Wahyuni dalam kegiatan sosialisasi terkait Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Tahun 2022-2028 dan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Tahun 2023-2027.
Kegiatan ini diadakan di Hotel Gran Senyiur Balikpapan pada Senin (04/12/23) dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait dalam proses penanggulangan bencana di Provinsi Kaltim.
Sri Wahyuni juga mengharapkan agar seluruh peserta sosialisasi dapat meningkatkan kerjasama, sinergi, sinkronisasi, kolaborasi, dan evaluasi program/kegiatan. Tujuannya adalah mencapai pemahaman bersama dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga masyarakat setempat menjadi lebih tangguh dalam menghadapi bencana.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kaltim, Drs. Agus Tianur, M.Si, menyatakan komitmen untuk terus mengatasi berbagai ancaman bencana. Ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas untuk mengurangi risiko terhadap bencana, khususnya yang berkaitan dengan kerentanan masyarakat.
“Dokumen Kajian Risiko Bencana dan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana menjadi instrumen penting dalam menjaga keberlanjutan pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur, yang rawan terhadap berbagai bencana alam,” jelas Drs. Agus Tianur.
Meskipun kasus kebencanaan alam di Provinsi Kaltim belakangan ini mengalami penurunan, namun dengan meningkatnya aktivitas pembangunan dan dampak pemanasan global, kewaspadaan tetap diperlukan. Dengan langkah-langkah yang tepat dan terencana, dampak bencana dapat diminimalkan, menjadikan masyarakat lebih tangguh di hadapan risiko bencana.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh berbagai pemateri dari Direktorat Pemetaan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unmul, dan pihak terkait lainnya. (adv)