HABAR KALTIM, Samarinda – Agus Tianur, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur (Kaltim), tetap bersuara tegas dalam mengingatkan masyarakat Kaltim untuk senantiasa waspada terhadap potensi bahaya penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang dapat muncul akibat dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Meskipun ada tanda-tanda penurunan kondisi, Agus mengakui bahwa mencapai nol kejadian Karhutla bukanlah perkara sederhana, terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem yang terkait dengan fenomena El Niño yang berlangsung lebih lama dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya jelas tindakan waspada terhadap asap karhutla jelas diperlukan.
“Dalam kondisi seperti ini, kami merasa prihatin melihat maraknya Karhutla di Kaltim. Oleh karena itu, kami memperingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi penyakit yang dapat muncul akibat asap, termasuk ISPA, iritasi mata, dan alergi kulit,” kata Agus saat berada di Samarinda.
Agus mengungkapkan bahwa polusi udara yang disebabkan oleh Karhutla telah menyebar hingga pemukiman warga, mengakibatkan penurunan jarak pandang dan berdampak negatif pada kesehatan masyarakat setempat. BPBD Kaltim, lanjutnya, telah menjalankan kerja sama yang erat dengan Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah untuk memastikan ketersediaan obat-obatan dan pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi masyarakat yang terdampak oleh asap tersebut.
Dalam upaya mencegah meluasnya Karhutla di beberapa wilayah Kaltim, BPBD telah mengambil serangkaian langkah pencegahan. Mereka berkolaborasi dengan semua komponen masyarakat melalui BPBD Kabupaten/Kota untuk bersama-sama mengantisipasi dan menanggulangi Karhutla.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan di tengah kondisi cuaca yang panas, terutama di tengah puncak musim kemarau,” tegas Agus.
Agus Tianur juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi mata dan telinga ekstra dengan aktif melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan titik api atau kebakaran di sekitar lingkungan mereka. Dia menegaskan pentingnya partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan mereka dari ancaman Karhutla.
“Jika ada yang mengetahui adanya titik api atau kebakaran, kami mendorong untuk segera melaporkannya kepada kami atau pihak berwenang terkait sehingga tindakan tanggap dapat segera dilakukan,” tutup Agus Tianur, menunjukkan keseriusan dalam menghadapi permasalahan ini.
Keseluruhan pernyataan dan langkah-langkah yang diambil oleh BPBD Kaltim merupakan upaya konkret untuk menghadapi ancaman Karhutla yang semakin meningkat di wilayah tersebut. Dalam situasi yang penuh tantangan ini, masyarakat diminta turut berperan aktif dalam menjaga dan melindungi lingkungan demi kesejahteraan bersama.(adv)