HABAR KALTIM, Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Sutomo Jabir, menyoroti penertiban kios pengisian bahan bakar mini atau pertamini di Samarinda, menekankan perlunya peningkatan sarana dan prasarana Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
“Kehadiran pertamini sebenarnya membantu mengatasi antrean panjang di SPBU. Pemkot Samarinda seharusnya menemukan solusi untuk memastikan keteraturan. Sebagai ibu kota, kami memberikan dukungan penuh untuk menjaga ketertiban,” ujar Sutomo di Samarinda pada hari Kamis.
Politisi dari PKB tersebut menyampaikan bahwa penertiban pertamini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, yang seharusnya hanya ditujukan bagi masyarakat kurang mampu.
Menurut Sutomo, distribusi BBM bersubsidi seringkali tidak tepat sasaran, bahkan beberapa oknum perusahaan mendapat alokasi yang seharusnya tidak sesuai dengan data penggunaan BBM tersebut.
Sutomo mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Samarinda yang berkoordinasi dengan Pertamina regional untuk menerapkan kartu pengisian BBM. Ia menilai penggunaan kartu pengisian (fuel card) menjadi langkah penting dalam menertibkan distribusi BBM.
Menurut Sutomo, antrean panjang di SPBU tidak hanya mengganggu kenyamanan pengguna jalan, tetapi juga merugikan masyarakat yang membutuhkan BBM di tempat lain.
Sutomo, yang juga anggota DPRD dari daerah pemilihan Kutai Timur dan Berau, berharap agar penerapan fuel card segera diimplementasikan dan disosialisasikan secara efektif kepada masyarakat guna menghindari kebingungan dan kekhawatiran.
“Kami perlu sosialisasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman. Fuel card ini untuk kepentingan bersama demi memastikan ketersediaan dan kualitas BBM di Samarinda,” tambahnya. (adv/DPRDKaltim)