HABAR KALTIM, Penajam Paser Utara – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Budi Santoso, mengumumkan bahwa Benuo Taka, wilayah PPU, telah memasuki masa transisi pancaroba dari El Nino ke La Nina. Dalam kesiapan menghadapi potensi banjir, BPBD PPU telah merumuskan rencana kontingensi beberapa minggu lalu.
Dalam pertemuan yang melibatkan semua stakeholder di PPU, mereka bersama-sama menyusun dokumen rencana kontingensi sebagai pedoman menghadapi bencana banjir. Budi Santoso menegaskan kesiapan BPBD PPU dengan langkah-langkah mitigasi yang tercantum dalam dokumen tersebut.
“Pj Bupati PPU telah mengimbau OPD dan masyarakat untuk membersihkan lingkungan guna mencegah sumbatan air,” ujar Budi Santoso.
Berdasarkan informasi BMKG, dasarian kedua Oktober dan November mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga rendah. Namun, dasarian kedua November hingga Desember diprediksi akan mengalami peningkatan curah hujan.
Budi Santoso menyoroti titik rawan banjir, terutama di Desa Sumber Sari, Babulu, yang masih mengalami anomali. Meskipun sebagian Babulu hujan, Sumber Sari tidak, sehingga BPBD PPU melakukan distribusi air bersih di beberapa wilayah untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.
Sumber Sari mengalami dua kali masa puso dalam setahun, dilanda banjir saat musim hujan dan kesulitan menanam pada musim kemarau. Menyikapi kondisi tersebut, Pemprov Kaltim melalui BPBD Provinsi merencanakan penyaluran bantuan senilai Rp5 miliar sebagai dukungan untuk masyarakat yang terdampak.
“Kami bersyukur Pemprov Kaltim melalui BPBD Provinsi sudah merencanakan penyaluran bantuan senilai Rp5 miliar,” ungkap Budi Santoso. (adv)