HABAR KALTIM, Kutai Kartanegara – Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur (Kaltim), Rudi Syafriadi, menyampaikan pentingnya pelatihan terkait pengetahuan dan keterampilan pengoperasian drone dan penggunaan radio komunikasi kebencanaan kepada BPBD dari berbagai kabupaten di Kaltim.
Pelatihan sendiri dilaksanakan di lokasi wisata Jahitan Layar, Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Rudi mengingatkan bahwa bencana bisa terjadi kapan saja dan memengaruhi semua orang tanpa memandang batas wilayah atau kelompok tertentu. Dampak bencana bisa sangat merugikan, termasuk kerugian harta benda, hilangnya nyawa, dan dampak psikologis yang serius.
Ia pun menyoroti perubahan drastis dalam kondisi alam di Kalimantan Timur, seperti pemanasan global dan perubahan iklim, yang telah memicu berbagai jenis bencana, seperti kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, dan polusi udara akibat asap.
“Degradasi sumber daya alam dan lingkungan menimbulkan berbagai fenomena alam, seperti ini kondisi El Nino yang menyebabkan kekeringan atau kemarau panjang, kebakaran hutan dan lahan serta gangguan asap,” ungkap Rudi.
Kepentingan upaya pencegahan, kesiapsiagaan, dan pengendalian bencana, terutama dalam konteks kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), ditekankan oleh Rudi. Semua elemen masyarakat dan pihak terkait di Provinsi Kaltim memiliki peran, tugas, dan tanggung jawabnya dalam mengatasi bencana, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 dan Pasal 20 yang berkaitan.
Rudi menjelaskan bahwa radio memiliki peran krusial dalam komunikasi sehari-hari dan menjadi sarana utama dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Selain itu, radio juga memfasilitasi akses kepada informasi-informasi penting.
Selain radio, drone juga memiliki peran penting dalam pengawasan dan pemantauan daerah yang mungkin sulit dijangkau oleh manusia. Penggunaan drone memungkinkan pengambilan gambar dan informasi yang diperlukan dengan lebih praktis dan efisien.
Rudi memberikan himbauan kepada peserta pelatihan yang mewakili sepuluh Kabupaten dan Kota di Kaltim agar memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan penanggulangan bencana.
“Sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi Kaltim, saya menyambut baik kegiatan ini dan berharap bahwa pelatihan ini akan berjalan dengan baik hingga selesai,” tandas Rudi, menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam mempersiapkan BPBD Kaltim dalam menghadapi tantangan bencana yang mungkin terjadi. (adv)