HABAR KALTIM, Samarinda – Bagus Susetyo, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur, mendorong realisasi pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake yang terletak di perbatasan Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kedaulatan pangan di wilayah tersebut.
Pasalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalihkan anggaran pembangunan bendung gerak Sungai Talake untuk pembangunan pengambil air di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, untuk kebutuhan air bersih di Ibu Kota Negara Nusantara.
Menurut legislator asal Partai Gerindra ini, pembangunan bendung ini akan memengaruhi hasil panen petani di Kecamatan Babulu, mengingat sistem pengairan saat ini masih menggunakan pola tadah hujan. Ia menyatakan bahwa pembangunan ini adalah bagian dari proyek strategis nasional yang belum terealisasi, namun memiliki potensi besar untuk meningkatkan luas lahan sawah.
Bagus mengusulkan agar Pemerintah Provinsi Kaltim membangun Bendung Gerak Sungai Talake dengan anggaran sekitar Rp2 triliun. Diharapkan, dengan pembangunan ini, lahan pertanian di dua kabupaten tersebut dapat diperluas, mencapai hingga 4.000 hektare.
“Kami mengusulkan agar bendung gerak Sungai Talake bisa dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kaltim dengan anggaran Rp2 triliun,” sebutnya.
Selain mendukung produksi padi, pembangunan ini juga diharapkan dapat mengatasi banjir, mengendalikan sedimentasi, serta meningkatkan kualitas air sungai. Rencananya, bendungan ini juga akan dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 1,5 megawatt.
Bagus menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat, terutama untuk kepentingan petani di daerah tersebut. Ia menegaskan harapannya agar rencana pembangunan Bendung Gerak Sungai Talake tidak hanya sekadar wacana, melainkan diwujudkan dalam realisasi yang nyata.
“Kami tidak ingin bendung gerak Sungai Talake hanya menjadi wacana tanpa realisasi,” tandasnya. (adv/DPRDKaltim)