habarkaltim.co.id, Samarinda–Dengan mengenakan kain kuning yang diikatkan pada kepala dan lengan, sejumlah (Organisasi Kemasyarakatan) ormas melakukan aksi demontrasi di depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA, Jalan Sudirman Samarinda, pada Jumat siang (21/2/2020).
Ada beberapa tuntuntan yang disampaikan terhadap kasus meninggalnya seorang warga binaan bernama Achmad Syukur yang diduga dianiaya.
Selain penuntasan proses hukum mereka juga meminta pertanggung jawab terhadap kelima anak Achmad Syukur, “Kita minta pertanggung jawaban lapas kelas IIA Samarinda tanggung jawab masalah kelima orang anak almarhum yang sekarang ini bisa dikatakan tidak ada lagi yang mencarikan nafkah, belanja atau pendidikan,” ujar Hebby Nurlan Arafat Ketua Umum Remaong Koetai Berjaya.
Lebih lanjut Hebby menyampaikan pada pertemuan mediasi yang telah dilakukan tadi mereka juga menuntut pencopotan terhadap Kalapas yang lalu, “Menegaskan untuk mencopot kepala Lapas yang bertugas kemarin yang bernama Pak Ikhsan,” lanjutnya.
Dari pantauan habarkaltim.co.id orasi dilakukan oleh perwakilan ormas selain Remaong Koetai Berjaya (RKB) juga ada dari Laskar Merah Putih (LMP) Samarinda, nampak pula mobil pick up dilengkapi dengan pengeras suara untuk menyampaikan aspirasi dari para pendemo, terlihat pula spanduk yang bergambarkan foto Achmad Syukur dan bertulisan tuntutan pendemo.
Hebby Nurlan Arafat juga menyampaikan bahwa mereka akan mendatangi pihak kepolisian untuk meminta informasi terkait perkembangan kasus ini, “kami akan ada silaturahmi ke Kapolres di Karang Asam untuk mempertanyakan sampai dimana sudah kelanjutan perkembangan dari kasus dari yang kita perhatikan sekarang,” tutupnya.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Klas II A baru Mohammad Ilham Agung Setyawan yang ditemui oleh asak media menyampaikan beberapa point hasil pertemuan dengan 12 orang perwakilan ormas, “Pertama yaitu permasalahan ini harus di urus secara tuntas, kedua terkait meninggalnya Achmad Syukur mereka meminta pertanggung jawaban terkait pengurusan anaknya kedepan,” ujarnya.
Setelah menyampaikan tuntutan dan pertemuan antara perwakilan ormas dan pihak Lapas Kelas II A, para pendemo membubarkan diri dengan tertib sekitar jam 17.00 Wita.
Editor: Abe