23.5 C
Samarinda
Senin, Januari 20, 2025

Strategi BPBD Kaltim Hadapi Perubahan Iklim, Penguatan Kapasitas dan Peningkatan Ketahanan Daerah

Must read

HABAR KALTIM, Samarinda – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memproyeksikan tingkat kekeringan yang signifikan di Kalimantan Timur (Kaltim) dalam 10 tahun ke depan, mengingat situasi bencana dan perubahan iklim. Sebagai respons, Kaltim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus menerapkan strategi untuk mengurangi risiko dan meningkatkan ketahanan daerah.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kaltim, Agus Tianur, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Tresna Rosano, menyatakan bahwa upaya pengurangan risiko difokuskan pada penguatan kapasitas Pemerintah Daerah, pemangku kepentingan, dan masyarakat dalam menghadapi bencana. “Penguatan kapasitas menjadi kunci untuk mengurangi risiko bencana,” ujar Tresna.

Strategi Kaltim untuk meningkatkan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) melibatkan berbagai aspek, termasuk penguatan kebijakan dan kelembagaan. Ini mencakup kebijakan Perda PB, BPBD, RPB, Forum PB, Tata Ruang Berbasis PB, dan lembaga seperti BPBD dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (F-PRB). Selain itu, strategi melibatkan pengkajian risiko, perencanaan terpadu, pengembangan Sistem Informasi, Diklat, Logistik, dan penanganan tematik di kawasan rawan bencana.

“Kami juga melakukan penguatan dan sosialisasi kepada sekolah-sekolah agar menjadi sumber informasi kepada orang tua pelajar di sekolah tersebut,” tambahnya.

Strategi Kaltim melibatkan peningkatan ketahanan pangan daerah, seperti tata ruang berbasis PB, sekolah atau madrasah aman bencana, rumah sakit atau puskesmas aman bencana, dan desa tangguh bencana. Pencegahan dan mitigasi bencana termasuk gerakan Pengurangan Risiko Bencana (PRB), penegakan hukum, restorasi lahan gambut, dan mitigasi seperti bangunan tahan gempa, bangunan gelombang ekstrem, serta revitalisasi tanggul/embung dan taman kota.

Dalam konteks penanganan darurat bencana, Kaltim memperkuat kesiapsiagaan dengan rencana kontijensi, sistem peringatan dini, jalur dan tempat evakuasi. “Penanganan darurat bencana melibatkan penentuan status tanggap darurat, sistem komando, operasi tanggap darurat, kaji cepat bencana, penyelamatan dan pertolongan korban (SAR), perbaikan darurat, serta bantuan masyarakat terjauh,” ungkap Tresna.

BACA  Rencana Pendirian Damkarmat Berau, Tanggung Jawab Pemadaman Kebakaran Ada masih BPBD

Strategi terakhir adalah pengembangan sistem pemulihan bencana yang mencakup pelayanan dasar pemerintah, pemulihan infrastruktur penting, perbaikan rumah penduduk, dan pemulihan mata pencaharian. Kaltim berkomitmen untuk menghadapi kekeringan dan tantangan bencana dengan langkah-langkah terencana dan holistik. (adv)

Facebook Comments
- Advertisement -spot_img

More articles

- Advertisement -spot_img

Latest article

google-site-verification=pw8c90OYKRwNc9SohygIVWrRC1FVcnRT_68_qOeWZYY