HABAR KALTIM, Samarinda – Rusdiansyah Aras, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Kalimantan Timur (KONI Kaltim), memaparkan bahwa keberhasilan yang diraih dalam Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah hasil dari kerja keras dan kerjasama antara pengurus dan atlet lokal.
Menurutnya, semua atlet yang berpartisipasi merupakan asli putra-putri Kalimantan Timur, tanpa adanya atlet pinjaman dari daerah lain. “Tidak ada satupun atlet pinjaman atau dibeli, ini merupakan komitmen sejati hingga PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara,” sebutnya.
Rusdiansyah Aras menjelaskan bahwa dari 30 cabang olahraga yang berpartisipasi dalam Pra PON, Kaltim berhasil meloloskan 27 cabang. Namun, hanya 20 cabang yang berhasil meraih zona medali. Informasi ini telah disampaikan pada Rapat Kerja Provinsi KONI Kaltim pada bulan September lalu.
“Dari 30 cabang olahraga yang berpartisipasi, hanya 20 yang meraih zona medali. Sebanyak 7 cabang nonmedali juga berhasil melaju ke PON, sementara 3 cabang tidak lolos,” paparnya. “Jumlah atlet yang mengikuti Pra PON sebanyak 412, dan yang lolos ke PON sebanyak 216 atlet,” tambah Aras.
Kaltim berhasil menempati peringkat keempat secara nasional setelah meraih 28 emas, 25 perak, dan 26 perunggu dalam Pra PON 2023. Posisi ini menjadikannya di bawah Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta.
Diantara cabang yang meraih zona medali meliputi Sepatu Roda, Kempo, Binaraga, Menembak, Hockey, Tenis, Angkat Besi, Kurash, Selam, Atletik, dan lainnya. Cabang nonmedali seperti Renang Lintasan, Golf, Ski Air, Muaythai, Bermotor, Gateball, dan Aeromodeling juga melaju ke PON, sementara cabang seperti Petanque, Softball, dan Baseball tidak berhasil melolos. (adv)