HABAR KALTIM, Samarinda – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Agus Aras, menyoroti keluhan pedagang di Pasar Induk Sangatta Utara terkait kehadiran pasar tumpah di sekitar lokasi mereka. Pedagang di Pasar Induk menyatakan pengurangan konsumen yang signifikan akibat pasar tumpah yang menjamur di bahu jalan umum.
Dirinya menegaskan perlunya penilaian menyeluruh terhadap situasi ini. Ia menekankan bahwa pasar tumpah di bahu jalan tak hanya mengurangi omzet pedagang, tetapi juga mengganggu arus lalu lintas dan keindahan kota.
“Padahal, pasar induk yang berlokasi di Jalan Ilham Maulana, Kecamatan Sangatta Utara ini memiliki luas kurang lebih enam hektare dan dapat menampung pembeli dan pedagang dengan lebih teratur,” ungkap Agus Aras.
Politisi partai Demokrat ini pun menyampaikan kekecewaannya terhadap pasar tumpah yang tidak berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kutai Timur, karena tidak membayar retribusi seperti pedagang pasar induk.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur harus bertindak tegas untuk menertibkan pasar tumpah. Agus Aras memperingatkan bahwa keadaan ini dapat mengakibatkan para pedagang kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah setempat.
Sebagai wakil dari dapil Kutai Timur, bontan dan Berau, Agus Aras mendesak pemerintah setempat melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengambil langkah-langkah penertiban terhadap pasar tumpah.
“Pemerintah Kabupaten Kutai Timur harus bertindak tegas,” tegas Agus Aras.
Pasar Induk Sangatta Utara sendiri telah menjadi pusat perdagangan sejak 2012 dengan luas bangunan 1.135,20 meter persegi, mampu menampung lebih dari 350 pedagang. Agus Aras berharap para pedagang pasar tumpah dapat beraktivitas di dalam pasar induk untuk memastikan keteraturan dan kepatuhan pada peraturan yang berlaku. (adv)
