31.6 C
Samarinda
Sabtu, Januari 18, 2025

El Nino Memburuk, Produksi Padi di Kutai Timur Turun Drastis

Must read

HABAR KALTIM, Samarinda – Kutai Timur (Kutim) menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim, terutama fenomena El Nino, yang telah merenggut produksi padi petani hingga mencapai penurunan hingga lima puluh persen. Situasi ini memicu kekhawatiran serius terhadap keamanan pangan di daerah ini.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Safuad, menyoroti masalah ini dan menekankan perlunya langkah-langkah konkret untuk mengatasi dampak El Nino terhadap pertanian. Safuad mendesak pemerintah untuk segera menghadirkan program alternatif guna menangani krisis pertanian yang sedang dihadapi oleh petani setempat.

Menurutnya, penanganan dampak El Nino harus melibatkan koordinasi yang kuat antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat. Upaya mitigasi, adaptasi, dan kolaborasi harus segera diimplementasikan, mengingat hubungan erat antara pertanian dan pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat di daerah tersebut.

Kementerian Pertanian telah merancang program-program untuk meminimalisir dampak El Nino dengan pendekatan antisipasi dini, adaptasi, mitigasi, dan kolaborasi lintas sektoral. Salah satu tindakan mitigasi adalah memastikan pasokan air yang memadai ke lahan sawah melalui sistem penyediaan air yang efisien.

Safuad menggarisbawahi pentingnya peran pemerintah dalam menyediakan infrastruktur pendukung, seperti pipa atau selang, untuk memastikan pasokan air yang memadai ke lahan pertanian. Ia menyebutkan bahwa petani sering menghadapi kendala dalam memenuhi kebutuhan air, dan inilah tempat di mana pemerintah harus turut campur tangan.

Dibeberkannya, beberapa daerah pertanian utama di Kutim, seperti Kaubun, Kaliorang, Long Mesangat, dan Kongbeng, memerlukan pengembangan jaringan irigasi yang lebih baik. Ini mencakup pembangunan sumur, bendungan, mata air, dan pengaturan sistem jaringan pipa hingga lahan pertanian. Menurut Safuad, ini adalah solusi alternatif yang dapat membantu mengatasi masalah krisis air yang dihadapi petani.

BACA  UKS: Pilar Kesehatan dalam Dunia Pendidikan

“Pembuatan sumur, bendungan, atau pengembangan mata air, diikuti dengan pembuatan jaringan pipa hingga mencapai persawahan, dapat menjadi solusi alternatif yang efektif,” ujar Safuad.

Safuad yakin bahwa dengan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, serta alokasi anggaran yang maksimal, dampak El Nino dapat diminimalisir. Penggunaan dana desa juga bisa diarahkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur irigasi yang diperlukan.

Upaya koordinasi, kolaborasi, dan dukungan pemerintah adalah langkah-langkah penting dalam mengatasi krisis pertanian yang diakibatkan oleh El Nino. Ini akan membantu melindungi ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Kutai Timur. (adv)

Facebook Comments
- Advertisement -spot_img

More articles

- Advertisement -spot_img

Latest article

google-site-verification=pw8c90OYKRwNc9SohygIVWrRC1FVcnRT_68_qOeWZYY