HABAR KALTIM, Samarinda – Akhmed Reza Fachlevi, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menanggapi mengenai deklarasi pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam persiapan pemilihan presiden mendatang.
Reza menggarisbawahi elemen penting dalam proses demokrasi, yakni kedaulatan rakyat, yang menempatkan rakyat sebagai subjek utama yang menentukan arah dan masa depan negara.
“Semua hal bisa terjadi dan memungkinkan untuk terjadi, sepanjang rakyat menghendaki. Karena kedaulatan penuh ada di tangan rakyat,” tegasnya.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan bahwa dalam sistem demokrasi, segala kemungkinan bisa terjadi, sepanjang itu sesuai dengan keinginan rakyat. Ia menegaskan pentingnya menjunjung tinggi konsep kedaulatan rakyat yang merupakan prinsip dasar dalam sistem pemerintahan demokratis.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Daerah (PD) Tunas Indonesia Raya (Tidar) Kaltim ini juga mencatat bahwa pasangan calon presiden selalu menjadi subjek pro dan kontra dalam politik. Namun, ia memandangnya sebagai dinamika yang biasa dalam proses demokrasi. Terlebih lagi, di bawahnya, semua upaya politik yang terjadi memiliki tujuan yang sama, yaitu memajukan bangsa dan negara.
“Pro dan kontra tentu biasa, sama halnya pasangan calon lain. Apalagi ini demi kemajuan bersama dalam membangun bangsa dan negara ini,” terangnya.
Reza pun menggambarkan sudut pandang yang lebih mendalam mengenai keputusan Prabowo Subianto. Ia menekankan bahwa Prabowo, seorang mantan prajurit dan jenderal yang berpengalaman di medan konflik, adalah seseorang yang tidak mengambil keputusan sembarangan dalam memilih pasangan calonnya.
Menurutnya keputusan Prabowo untuk bergabung dengan partai Koalisi Indonesia Maju adalah hasil dari pertimbangan yang matang. Keberaniannya dalam mengusung seorang anak muda, yakni Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden patut diapresiasi. Menurutnya, hal ini membuka peluang bagi generasi muda untuk memimpin sebuah negara yang besar dan kompleks seperti Indonesia.
“Sebagai mantan prajurit dan jenderal di medan konflik, Pak Prabowo tentu bukan orang sembarangan dalam memilih pasangan, bersama partai Koalisi Indonesia Maju tentu ada banyak pertimbangan yang sudah diperhitungkan matang-matang,” ucap Reza.
“Justru keberanian Pak Prabowo mengusung anak muda sebagai calon wakil presiden wajib diapresiasi. Karena ini justru menjadi kesempatan, anak muda memimpin bangsa dan negara yang besar,” tambah Reza. (adv)