Foto: Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim, Andi M Ishak saat konferensi pers melalui video conference, Kamis (2/4/2020)
habarkaltim.co.id, Samarinda–Kasus positif covid-19 di Indonesia masih ada penambahan, kondisi hingga 2 April 2020 ada penambahan kasus positif sebanyak 113 kasus sehingga total kasus menjadi 1.790 kasus.
“Ada penambahan kasus konfirmasi positif 113 orang sehingga total menjadi 1.790 kasus positif akumulatif,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto, dalam keterangan persnya, di gedung BNPB, Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Adapun penambahan untuk kasus kematian pasien positif covid-19 ada 13 kasus sehingga total akumulatif menjadi 170 kasus sedangkan pasien positif sembuh ada penambahan 9 kasus sehingga total akumulatif menjadi 112 kasus.
Di Kalimantan Timur pertanggal 2 April 2020 orang dalam pemantauan ada penambahan sebanyak 221 kasus dan selesai pemantauan ada 1194 kasus, hingga saat ini yang masih proses pemantauan 2571 kasus sehingga total Orang dalam pemantauan ada 3765 kasus.
Untuk kasus pasien dengan pengawasan (PDP) ada penambahan sebanyak 15 kasus,
“Pasien dalam pengawasan hari ini ada penambahan 15 kasus 8 di Kutai Kartanegara, Paser ada 1, Penajam Paser Utara ada 1, Balikpapan ada 4 dan Samarinda ada 1 kasus,” ujar Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim, Andi M Ishak saat konferensi pers melalui video conference, Kamis (2/4/2020).
Ada penambahan 1 kasus negatif di Balikpapan sehingga total ada 121 kasus negatif, untuk kasus positif tidak ada penambahan tetap 21 kasus namun kasus menunggu hasil laboratorium sebanyak 51 kasus, yang meninggal masih 1 kasus sehingga total kasus pasien dengan pengawasan (PDP) adalah 193 kasus.
Andi menjelaskan bahwa untuk 1 kasus negatif yang ada di Balikpapan merupakan kasus PDP yang sempat di rawat di RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan pada tanggal 29 Maret 2020 namun hasil negatifnya keluar setelah yang bersangkutan sudah meninggal dunia.
“Penambahan hasil negatif dari Balikpapan ini adalah kasus PDP yang sempat di rawat di rumah sakit umum Kanujoso Djatiwibowo tanggal 29 maret 2020 tapi kemarin meninggal dunia siangnya, jadi terkonfirmasi negatif setelah meninggal dunia,” jelas Andi.
Untuk perkembangan Kluster Goa, Andi menerangkan hingga saat ini sudah ada sebanyak 587 orang yang di tracing oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, penambahan diantara 143 orang dalam pemantauan, 4 orang sebagai PDP dan 8 orang sebagai orang tanpa gejala.
“Ijtima ulama yang paling banyak dari Samarinda tapi ODP nya yang paling banyak Balikpapan,” Andi.
Sempat dijelaskan Andi terkait devisi Orang Tanpa Gejala (OTG) bahwa mereka yang kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif namun tidak menimbulkan gejala.
“Mereka yang tanpa ada gejala tapi pernah kontak erat dengan konfirmasi positif sebenarnya dia itu seperti odp yang kontak erat tapi tidak menimbulkan atau tidak menunjukkan gejala,” jelas Andi.
Penulis: Erma
Editor: Abe