HABAR KALTIM, Samarinda – Kehadiran kendaraan besar seperti truk, bus, dan kontainer di jalan raya Samarinda dan sekitarnya menjadi tantangan tersendiri bagi para pengendara motor. Hal ini menjadi perhatian serius dari Instruktur Safety Riding Astra Motor Kaltim 2, Fajrin Nur Huda, yang menyoroti pentingnya etika berkendara guna mengurangi risiko kecelakaan di jalan.
Menurut Fajrin, salah satu tantangan terbesar adalah saat pengendara motor mencoba menyalip kendaraan besar. “Ukuran kendaraan yang besar dan panjang seringkali menyulitkan pengguna motor ketika ingin mendahului. Untuk itu, kami terus mengedukasi masyarakat melalui kampanye #Cari_Aman, agar mereka memahami teknik berkendara yang aman dan tidak gegabah,” ungkapnya.
Tips Aman Menyalip Kendaraan Besar
Fajrin membagikan sejumlah tips penting untuk membantu pengendara motor tetap aman saat menyalip kendaraan besar:
1. Gunakan Lampu Sein dan Atur Jarak
Nyalakan lampu sein kanan terlebih dahulu untuk memberi tanda, lalu atur jarak aman dengan kendaraan besar yang akan disalip. Pastikan Anda dapat melihat situasi di arah berlawanan.
2. Perhatikan Lampu Sein Kendaraan Besar
Jika lampu sein kanan kendaraan besar menyala, tunda niat menyalip karena kondisi belum aman. Jika tidak menyala dan situasi memungkinkan, pastikan jalur depan-belakang aman sebelum melanjutkan. Gunakan lampu dim dua kali atau bunyikan klakson pendek untuk memberi tanda.
3. Hati-Hati dengan Hembusan Angin
Saat menambah kecepatan untuk menyalip, pertahankan jarak dengan kendaraan besar. Hembusan angin dari badan kendaraan dapat menarik pengendara ke arah kolong.
4. Berikan Jarak yang Cukup Setelah Menyalip
Pastikan ada jarak aman sebelum kembali ke jalur kiri setelah mendahului kendaraan besar.
5. Pilih Waktu dan Tempat yang Tepat
Lakukan manuver di jalan lurus, marka terputus, dan tanpa rambu larangan menyalip. Hindari menyalip di tikungan, persimpangan, atau jalan menyempit seperti jembatan.
6. Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Menyalip
Fajrin juga menekankan pentingnya menghindari perilaku berbahaya, seperti:
– Tidak menyalip di zebra cross atau area persimpangan.
– Tidak memaksakan diri jika ada kendaraan dari arah berlawanan.
– Tidak menyalakan lampu jauh secara berlebihan.
– Tidak membunyikan klakson secara agresif.
– Tidak menyalip dengan mengikuti kendaraan lain yang sedang mendahului.
“Menyalip kendaraan besar membutuhkan keterampilan, kesabaran, dan kesadaran penuh terhadap kondisi sekitar. Dengan mempraktikkan etika berkendara yang baik, kita bisa mengurangi risiko kecelakaan dan menciptakan jalan raya yang lebih aman,” tutup Fajrin. (red)