HABAR KALTIM, Samarinda – Salah satu cara untuk menjaga keselamatan berkendara adalah dengan melakukan pengereman yang tepat. Namun, masih banyak pengendara sepeda motor yang melakukan kebiasaan berbahaya, yaitu menempatkan jari di tuas rem depan saat berkendara. Kebiasaan ini ternyata bisa meningkatkan risiko kecelakaan.
Fajrin Nur Huda, Safety Riding Instructor dari Astra Motor Kaltim 2, menjelaskan bahwa menempatkan jari di tuas rem depan saat berkendara bisa sangat berbahaya. Saat dalam kondisi panik, otak cenderung merespons secara refleks dengan menarik rem depan sekuat mungkin, bahkan sebelum tuas gas sepenuhnya tertutup. Kondisi ini dapat menyebabkan motor tetap melaju meski rem depan sudah ditarik, yang pada akhirnya membuat pengereman menjadi tidak optimal.
“Jika pengendara dalam situasi panik, sering kali jari yang standby di tuas rem depan langsung menariknya, padahal tuas gas belum sepenuhnya dilepas. Ini bisa mengakibatkan motor tetap melaju dan pengereman menjadi tidak efektif,” jelas Fajrin.
Ia menambahkan bahwa risiko ini lebih besar pada kecepatan rendah di bawah 30 km/jam. Saat rem depan digunakan terlalu kuat dalam kecepatan rendah, ban depan bisa terkunci, menyebabkan motor tergelincir atau pengendara jatuh.
Untuk menghindari situasi seperti ini, Fajrin menyarankan agar pengendara sepeda motor membiasakan diri menggunakan kombinasi rem depan dan belakang, terutama saat melaju dengan kecepatan 30-80 km/jam.
“Pengendara motor harus membiasakan diri dengan kendaraannya dan selalu memperhatikan keselamatan berkendara. Salah satu kebiasaan yang perlu dihindari adalah menempatkan jari di tuas rem depan. Sebaiknya genggam penuh grip motor untuk tetap #Cari_Aman selama di jalan,” tutup. (red)