HABAR KALTIM – Perumda Manuntung Sukses Balikpapan menggelar Sharing Session yang kali ini membahas tentang membangun harmonisasi kolaborasi antar Lembaga, Korporasi, dan Asosiasi Pengusaha Balikpapan. Hadir dalam Sharing Session informal ini Direktur Umum Perumda Manuntung Sukses ir. Gunawan, Kabid Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Abdul Madjid, Ketua Umum Hiekraf (Himpunan Pengusaha Ekonomi Kreatif) Anwar Kholis, Sekjen Hiekraf Dharma Hadi, Waketum Bidang Pendidikan, Pelatihan dan Sertifikasi Yusup Pangala, Waketum Bidang Event & Mice Budi Siswoyo, berlangsung di Dialog Coffe Balikpapan Baru, beberapa waktu yang lalu.
Dalam upaya membangun ekosistem pertumbuhan ekonomi kreatif di Balikpapan, semangat kolaborasi pasca pandemic Covid-19 sangat diperlukan. Dalam diskusi yang berjalan hangat ini, Gunawan sangat optimis akan tumbuh kembangnya peningkatan perekonomian di Balikpapan, khususnya kepada para pelaku ekonomi kreatif (ekraf), setelah dua tahun mengalami turbulensi masa Pandemi Covid-19.
“Saat ini tatanan baru dalam kolaborasi ekonomi kreatif wajib didorong oleh semua pihak, baik oleh pemerintah, pelaku usaha ekraf, asosiasi, perbankan, akademisi, dan perumda,” ujar Gunawan.
Penguatan pada produk ekonomi kreatif harus didukung dengan ekosistem yang baik. Ekosistem ini memiliki beberapa komponen dasar. Pertama dan yang terpenting adalah SDM dan talenta berkompeten yang akan menjadi penggerak utama.
“Ketika memasuki ekosistem ekraf, salah satu modal yang harus dimiliki oleh pelaku ekraf adalah kreativitas. Pelaku ekraf juga harus selalu memperbarui ide untuk dapat menarik perhatian konsumen,” jelasnya.
Menurutnya, DPOP dan HIEKRAF perlu melakukan pendataan pelaku Ekraft disamping mengidentifikasi kebutuhan peserta untuk pelatihan, juga sebagai database guna mengidentifikasi juga jenis pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan dalam rangka peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku Ekraft hingga pada peningkatan kompetensi dan sertifikasi, agar dapat menghasilkan produk ekraft yang dapat mendukung peningkatan kepariwisataan di Balikpapan.
Terkait pendataan pelaku Ekraft, menurut Kabid Pariwisata DPOP Balikpapan Abdul Madjid, ebelumnya DPOP telah melakukan pendataan pelaku ekraf menggunakan Google Form. Pendataan menggunakan Google Form tentunya memiliki kelebihan yang telah diketahui bersama, juga dapat mengurangi interaksi langsung dengan banyak orang karena adanya Pandemi Covid-19.
“Google Form ini diisi langsung oleh pemilik usaha ekraf sehingga ada komitmen dari mereka untuk dibina lebih lanjut, dan nantinya DPOP dan HIEKRAF dapat melakukan verifikasi bersama untuk kebutuhan pelaksanaan program kegiatan pelatihan,” beber Madjid.
Dia menambahkan, sesuai dengan program visi misi Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, menjadikan Balikpapan sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Bagaimana caranya, destinasi wisata dan spot venue seperti Pantai Manggar, BSCC Dome, Gedung Kesenian, Gedung Tenis Indoor, dapat dikembangkan dengan digelarnya event mulai seni pertunjukan lokal hingga konser music nasional dan internasional.
“Kita harapkan Perumda dan HIEKRAF dapat menjadi pelopor dan pelaksana event-event destinasi wisata atraksi hingga konser yang mampu mendatangkan kunjungan wisatawan domestic dan mancanegara ke Balikpapan”, harapnya.
Gayung bersambut, Ketum HIEKRAF Anwar Kholis sangat siap dan akan bergerak cepat dalam merealisasikan hasil pembahasan dengan Perumda Manuntung Sukses dan DPOP. Pasalnya, Balikpapan sudah sangat siap dan layak menjadi Kota Destinasi Mice, dikarenakan Balikpapan telah memenuhi syarat 3A, yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas.
“Syarat Kota Mice 3A telah tersedia, lalu ada tujuh hal utama yang harus juga telah tersedia, yaitu fasilitas meeting dan konferensi;,fasilitas pameran, dukungan fasilitas entertainment termasuk daya tarik wisata alam dan budaya, aksesibilitas berupa bandara internasional beserta layanannya, fasilitas akomodasi dengan banyak pilihan serta kualitas pelayanan yang prima, lingkungan sekitar yang terdapat fasilitas umum, perbankan dengan keamanan yang terjamin, serta citra destinasi yang baik, mempunyai reputasi, bersih dan aman,” beber Olle biasa dia disapa ini.
Namun, lanjutnya, sebelum beranjak ke program lebih jauh, tim Gotong Royong ini akan melaksanakan tugas perdana sesuai tahapan yang telah disepakati bersama, yakni pendataan dan verifikasi pelaku usaha pariwisata dan ekraf.
“Kita akan bangun komitmen untuk menjalankan 4 program terlebih dahulu seperti yang telah disepakati dan tentu akan mengajak stakeholder asosiasi pariwisata lainnya,” pungkas Olle. (rls)
Facebook Comments