HABAR KALTIM, Kutai Timur – Sempat adanya tudingan terkait dugaan limbah PT Kaltim Prima Coal (KPC) menyebabkan banjir, bahkan hal tersebut sempat diadukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur melalui surat yang ditandatangani Ketua RT 55, Faclasup dan Kepala Dusun 1 Desa Swarga Bara Kecamatan Sangatta Utara, Imam Muhtadi.
Namun selang beberapa waktu melalui keterangan pers Kepala Dusun, Imam Muhtadi yang ikut menandatangani surat aduan ke DPRD Kaltim tersebut menyampaikan bahwa pihaknya tidak secara gamblang menyebutkan banjir yang terjadi karena operasional KPC.
“Dalam surat itu, kami tidak menyebutkan KPC, hanya menyebutkan perusahaan sekitar. Dan tidak ada kata limbah dalam surat itu, hanya banjir yang menggenangi SDN 003 dan sekitarnya,” ungkapnya pada Selasa (6/6).
Dalam keterangan pers yang disampaikan selain Kepala Dusun 1 Imam Muhtadi, dihadiri pula Kepala Desa (Kades) Swarga Bara Wahyuddin Usman, Kepala Badan Perwakilan Desa (BPD) Dedi Sudoto, Kepala Sekolah Dasar Negeri 003 Sangatta Utara Muriansyah dan Wakil Ketua BPD Swarga Bara Rusli.
Menanggapi polemik itu Kades Swarga Bara, Wahyuddin Usman menilai hal itu hanyalah masalah kurang updatenya informasi salah salah satu perangkat desa yang seharusnya ikut memantau dalam proses komunikasi dengan pihak perusahaan.
Wahyuddin pun membeberkan, pemerintah dan KPC setelah munculnya banjir pada Mei lalu, sudah melakukan survey lokasi terdampak dan berkali-kali menggelar pertemuan untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada. Tindakan nyata juga sudah ada untuk mengatasi banjir tersebut.
Kemudian terkait tudingan banjir disebabkan operasional KPC, menurutnya hal tersebut baru sebatas dugaan, masih dibutuhkan kajian lebih lanjut.
“Memang muara dari air itu dari area KPC, namun kami tidak bisa memastikan apakah itu sebagai penyebab utama. Kami hanya menduga saja. Ini perlu kita kaji dulu sebelum muncul statemen, bahwa itu adalah penyebab utama. Sebab RT 55 itu berada di dataran rendah dan memang curah hujan sangat tinggi saat kejadian tersebut. Perlu kita bedakan antara sumber dan penyebab,” terang Wahyuddin.
Lebih lanjut Wahyuddin menyampaikan pemerintah dan KPC sejak awal bencana banjir pada pertengahan Mei lalu sudah bergerak bahkan pasca banjir, langsung menurunkan alat berat untuk membersihkan drainase dan melakukan kerja bakti bersama masyarakat dan Kades Swarga Bara.
“Ini sebenarnya masalah komunikasi saja. Kami rasakan respon KPC luar biasa. Sejak kejadian banjir Mei lalu itu, kami bersama Dinas PU, KPC, BPD, pihak sekolah sudah berkoordinasi. Kami petakan masalahnya dan sudah banyak langkah perbaikan yang dilakukan Pemerintah dan KPC,” katanya.
Wahyuddin pun membeberkan bantuan tanggap darurat berupa pemberian sembako sudah dilakukan oleh tetangga terdekat RT 55, yakni PT PAMA Site KPC.
“Upaya tanggap darurat sudah dilakukan oleh kontraktor KPC dalam hal ini PT PAMA sebagai tetangga terdekat RT 55,” ucapnya.
Adapun pekerjaan fisik seperti rehabilitasi SDN 003 Sangatta Utara, perbaikan drainase dan gorong-gorong, diakui Wahyuddin tidak bisa langsung cepat terealisasi.
“Untuk perbaikan yang sifatnya fisik, butuh proses. Tidak bisa instan. Yang penting ini sudah dikomunikasikan dengan KPC dan Pemerintah. KPC pun dengan kepedulian sosialnya, sudah merespon kebutuhan masyarakat akan perbaikan sekolah dan sejumlah tempat usaha di RT 55 tersebut,” tandas Wahyuddin.
Kepala SDN 003 Sangatta Utara Muriansyah menambahkan, pihaknya tidak memiliki maksud apa pun atas kejadian itu. Ia hanya ingin sekolah yang menjadi tempat siswanya belajar bisa normal Kembali.
“Kalau saya hanya ingin agar sekolah bisa berfungsi normal saja, tidak ada maksud lain dalam hal ini,” kata Muriansyah.
Adapun Ketua BPD Swarga Bara Dedi Sudoto meyakinkan Kepala SDN 003 dan Kepala Dusun 1 Swarga Bara, agar tidak perlu meragukan komitmen KPC dalam bidang pendidikan dan social. Ia mengaku bahwa andil KPC dalam pembangunan SDN 003 Sangatta Utara cukup besar, terbukti saat ini sedang berproses pembangunan fisik ruang kelas baru sebelum kejadian banjir itu.
“Saya kira kita tidak perlu ragu dengan komitmen KPC kepada masyarakat. SDN 003 ini pun dibangun atas kontribusi KPC. Kita tunggu saja prosesnya. Yang jelas, saya tahu persis bahwa KPC ini perusahaan yang memiliki kepedunian yang tinggi kepada masyarakat,” kata Dedi.
Menanggapi adanya klarifikasi yang disampaikan, Humas KPC Silvester Pantur saat dihubungi media ini menyampaikan bahwa karena berita bukan bersumber dari pihaknya, dirinya tidak perlu memberikan klarifikasi.
“Karena berita ini bersumbernya dari mereka, biarkan mereka saja yang klarifikasi,” ujarnya singkat. (abe)