HABAR KALTIM – Sebuah gerakan pemerhati lingkungan yang ada di Samarinda yakni Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS SKM) merupakan kumpulan relawan peduli terhadap lingkungan yang tidak memiliki gaji dan tidak pula meminta dana melalui proposal ke pihak manapun.
Hal ini dibeberkan Ketua GMSS SKM Misman.
“Gerakan sosial yang tidak ada gajinya,” ucapnya
“GMSS itu pada prinsipnya tidak menggantungkan diri dengan siapapun, walau pun dengan pemerintah sekalipun,” imbuh Misman saat ditemui di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Timur di jalan Biola Kota Samarinda, Sabtu (20/11/2021).
Lebih lanjut Misman menjelaskan seperti apa GMSS SKM itu berjalan, selain datangnya dari kesadaran diri sendiri, ia tidak menampik tetap membuka ruang untuk bekerjasama agar tujuan dari gerakan yang telah mendapat penghargaan secara nasional ini terus berjalan.
“Kita harus membangun kerjasama dengan siapapun artinya tidak menggantung diri, kalau hari ini saya mampu memungut sehelai sampah saya pungut satu. Tapi ketika ada yang bisa kerjasama akan saya dapat sampah banyak,” jelasnya.
Disinggung soal relawan yang bergabung dalam gerakan tersebut, Misman tidak merinci, namun diakuinya yang ikut berpartisipasi banyak.
“Relawan tidak bisa dihitung, datang dan pergi,” ucapnya.
Adapun sekretariat GMSS SKM sendiri berada di dua lokasi yakni terdapat di jalan Abdul Muthalib Samarinda yang difungsikan sebagai Pangkalan Pungut.
Pangkalan ini difungsikan sebagai tempat untuk mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.
Kemudian ada yang disebut Sekolah Sungai yang berada di Muang Ilir, Samarinda.
“Sekolah sungai itu untuk merubah maindset bahwa sungai itu bukan aliran tapi sumber kehidupan,” pungkasnya. (abe)