23.7 C
Samarinda
Jumat, Januari 24, 2025

Dispora Kaltim Sosialisasi Peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda di Kabupaten Paser

Must read

HABAR KALTIM, Paser – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengadakan Sosialisasi Peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) di Kryad Sadurengas Hotel, Kabupaten Paser. Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda, Bahri, mengungkapkan keprihatinan terkait penurunan IPP Kaltim, khususnya pada domain partisipasi dan kepemimpinan pemuda. Bahri menyampaikan hal ini dalam sambutan yang disampaikan atas nama Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, HM Agus Hari Kesuma.

“Perlu segera ditindaklanjuti utamanya pada domain partisipasi dan kepemimpinan dari para pemuda karena pada domain tersebut kalimantan timur mendapat capaian yang rendah,” bebernya.

Bahri menekankan perlunya tanggapan cepat dan kerja keras menghadapi penurunan ini. Ia mengajak pemuda di provinsi tersebut, terutama di Kabupaten Paser, untuk terus mengembangkan potensi diri, terutama di era teknologi yang semakin maju. Bahri mendorong agar pemuda tidak hanya menjadi penonton, terutama dalam konteks pembangunan Ibukota Nusantara (IKN), melainkan aktif berperan dalam proses pembangunan.

Sebagai narasumber dalam sosialisasi IPP, Staf Ahli Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Yohan, menyampaikan bahwa strategi pembangunan kepemudaan mencakup penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan kualitas pemuda. Yohan menyoroti pentingnya penguatan kualitas kelembagaan, partisipasi aktif pemuda, dan pencegahan risiko dalam meningkatkan kualitas pemuda.

“Peningkatan kualitas pemuda dapat dilakukan dengan arah kebijakan di antaranya penguatan kualitas kelembagaannya, peningkatan dari partisipasi aktif dari para pemuda dan Pencegahan dari tindak lanjut yang berisiko,” lanjut Yohan.

Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Kaltim, Joko Affandy Alhuda SSi MStat, yang juga menjadi narasumber, menyoroti tingginya prosentase stunting di Kabupaten Paser. Ia menekankan bahwa stunting dapat menjadi faktor risiko terhadap kualitas pemuda, khususnya terkait pernikahan di bawah usia 18 tahun.

BACA  Optimalisasi Seleksi Atlet Melalui Kemajuan Teknologi Menurut Asisten Pemerintahan Kaltim

“Dimana jumlah stunting tersebut juga menjadi salah satu faktor yang dihasilkan dari pernikahan yang di bawah usia 18 tahun, sehingga turut andil terhadap kualiatas pemuda di Kabupaten Paser”, ungkapnya.

Sosialisasi diikuti oleh 50 peserta dari berbagai organisasi kepemudaan di Kabupaten Paser, termasuk FKP, HMI, Pelita Anak Negeri, Ikatan Pelajar NU, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, serta perwakilan SMA/SMK dan organisasi kepemudaan lainnya. (adv)

Facebook Comments
- Advertisement -spot_img

More articles

- Advertisement -spot_img

Latest article

google-site-verification=pw8c90OYKRwNc9SohygIVWrRC1FVcnRT_68_qOeWZYY