habarkaltim.co.id, Samarinda–Para petinggi LSM Lingkungan Kalimantan Timur mengadakan pertemuan Evaluasi Akhir Tahun 2020 di Kantor Pokja 30, Jalan Gitar No 30 A. RT.33 Kota Samarinda, Rabu (30/12/2020).
Dalam kegiatan Konferensi Pers yang dilaksanakan oleh Jatam Katim, Walhi Kaltim, Pokja 30 dan LBHI Samarinda semua menyampaikan hasil Evaluasi kegiatannya selama 1 tahun berjalan, kegiatan di kemas dalam nama “Refleksi Akhir Tahun 2020, Mendulang Untung di Balik Pandemi.
“Kalimantan Timur merupakan Provinsi terluas keempat di Indonesia setelah Papua, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Kalimantan Timur merupakan salah satu pintu gerbang utama di wilayah Indonesia bagian timur. Daerah yang dikenal sebagai gudang kayu, hasil pertambangan dan Kebun Kelapa Sawit,” ungkap Buyung Pokja 30.
Lebih lanjut Buyung menyampaikan potensi tersebut belum dapat di manfaatkan untuk kesejahteraan rakyat Kaltim, karena pemerintahan Provinsi Kaltim dan Kabupaten/Kota belum berpihak sepenuhnya untuk kepentingan rakyat, ini dibuktikan dengan masih timpangnya pembagian porsi anggaran yang di susun di APBD masih mementingkan di sektor Belanja Berokasi yang tiga tahun terkini masih mendominasi, misal tahun 2018 ( 82%), Tahun 2019 ( 79%) dan Tahun 2020 ( 76%).
Harapan Pokja 30 selaku LSM yang mengawasi transparasi penggunaan anggaran, agar kedepan pemerintah lebih mementingkan kepentingan rakyat dan infrastruktur guna kelancaran kegiatan perekonomian Kaltim.
