HABAR KALTIM – Lebih lanjut Bagus menyampaikan bahwa dirinya masuk didalam kelompok kerja untuk perencanaan IKN di internal REI, sehingga menurutnya tidak semua kegiatan dikelola oleh pengembang besar ada beberapa porsi kegiatan yang bisa dilakukan pengembang daerah.
“Jadi itu pun yang selalu saya sampaikan ada kolaborasi antara pengembang besar dan pengembang kecil atau daerah dan tidak hanya pengembang saja, mestinya beberapa teman-teman di konstruksi juga bisa dilibatkan,” terangnya.
Tak hanya itu, dirinya pun menilai bahwa IKN ini merupakan pekerjaan dengan volume dan kapitalisasi yang besar sehingga dirinya berharap kepada pengembang daerah untuk bersikap lebih profesional.
“Berkaitan dengan manajemen, berkaitan dengan pengelolaan keuangan, modal kerja sehingga perbankan bisa membantu di dalam pembiayaan,” jelasnya.
Adapun terkait proses pembangunan di wilayah IKN, menurut orang nomor satu di organsasi perusahan pengembang ini menerangkan ada tiga tahapan dalam pengembangan IKN yakni tahapan pertama adalah pembangunan istana kemudian ditahap kedua adalah pembangunan kantor kementerian dan hunian Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tahapan ketiga nanti akan dibuka seluas-luasnya oleh masyarakat swasta.
“Ada skema pembiayaan dan skema kerjasama memang APBN diberikan untuk pembangunan istana mungkin infrastruktur juga. Kemudian nanti ada kerjasama pemerintah dengan badan usaha, kerjasama pemerintah dengan BUMN dan itu yang private swasta bisa dilibatkan untuk mempersiapkan kantor kementerian atau hunian untuk ASN,” pungkasnya. (abe)